twitter twitterfacebookgoogle plusemail

Sabtu, 18 Februari 2012

Silsilah Hadits-Hadits Masyhur-9 (Tidurlah Siang Hari, Sebab Sesungguhnya Para Syetan Tidak Tidur Siang)

Mukaddimah

Sering kali kita melihat ada orang yang menganjurkan agar tidur siang sekalipun itu adalah baik, namun bilamana kemudian dibarengi dengan hal yang menakut-nakuti bahwa orang yang tidak tidur siang sama dengan ‘gawe’ syetan yang juga tidak tidur siang, maka disinilah permasalahannya.
Dan karena itu, perlu ditinjau ulang benarkah ada dalilnya? Apakah ia shahih?
NASKAH HADITS


قِيْلُوْا فَإِنَّ الشَّيَاطِيْنَ لاَ تَقِيْلُ
“Tidurlah siang hari, sebab sesungguhnya para syetan tidak tidur siang.”

Penjelasan:

Hadits dengan redaksi seperti ini sebagaimana yang dinyatakan oleh pengarang buku panduan kita, ad-Durar al-Muntsirah Fi al-Ahâdîts al-Musytahirah adalah diriwayatkan oleh al-Bazzâr dari hadits Anas RA.

CATATAN:
Menurut Syaikh Muhammad Luthfy ash-Shabbâgh, penahqiq buku tersebut:
“Kualitasnya DLA’IF (LEMAH). Untuk itu, silahkan merujuk ke:

1. al-Maqâshid al-Hasanah Fî Bayân Katsîr Min al-Ahâdîts al-Musytahirah ‘Ala al-Alsinah, karya as-Sakhâwiy, h.56
2. Tamyîz ath-Thayyib Min al-Khabîts Fîmâ Yadûr ‘Ala Alsinah an-Nâs Min al-Hadîts, karya Ibn ad-Diba’, h.115
3. Kasyf al-Khafâ` wa Muzîl al-Ilbâs ‘Amma isytahara Min al-Ahâdîts ‘Ala Alsinah an-Nâs, karya al-‘Ajlûniy, Jld.I, h.120
4. Shahîh al-Jâmi’, no.4431, pengarangnya, Syaikh al-Albâny berkata (mengenai hadits di atas-red.,), “Hasan.” Dan lihat juga, “Majma’ az-Zawâ`id,” Jld.VIII, h.112. Dan menurut saya (Syaikh Muhammad Luthfy), di dalam sanadnya tersebut terdapat seorang periwayat bernama Katsîr bin Marwân yang merupakan seorang Matrûk (yang ditinggalkan/tidak digubris haditsnya) serta Muttaham (tertuduh). Ibn Hajar menyebutkan di dalam Fath al-Bâry, jld.XI, h.70 bahwa hadits ini dikeluarkan oleh ath-Thabarany di dalam kitab al-Awsath dari hadits Anas RA., yang menilainya Marfû’ (sampai kepada Rasulullah) namun dalam sanadnya terdapat Katsîr bin Marwân yang merupakan periwayat Matrûk. Silahkan lihat mengenai Katsîr ini pada kitab “Mîzân al-I’tidâl” (karya adz-Dzahaby), Jld.III, h.409; “adl-Dlu’afâ’ Wa al-Matrûkîn” karya ad-Dâruquthny dengan tahqiq kami, no.448 dan lihat tahqiq kami terhadapnya.

(Sumber: ad-Durar al-Muntsirah Fi al-Ahâdîts al-Musytahirah karya Imam as-Suyûthiy, tahqiq Syaikh. Muhammad Lutfhfy ash-Shabbâgh, h.151, no.318)


Comments
0 Comments

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan baik