twitter twitterfacebookgoogle plusemail

Sabtu, 01 Maret 2014

Perjalanan ke Temajuk

Temajuk merupakan sebuah desa yang terletak dekat perbatasan Indonesia- Malaysia yang merupakan daerah Kabupaten Sambas Kal-Bar. Jika dilihat di Peta letaknya di Ujung utara pulau Kalimantan. Mungkin sudah biasa didalam pikiran kita, jika daerah perbatasan pasti letaknya terpencil dan jauh dari sentuhan pembangunan dan perhatian pemerintah.
Anggapan demikian mungkin benarnya adanya. Memang sejak sekian lama temajuk menjadi daerah yang sulit diakses dan terpencil dari daerah lain sehingga untuk perjalanan kesana memerlukan usaha yang ekstra lebih. Namun sejak tersebar berita pencaplokan temajuk oleh negara lain, kasus tersebut menjadi magnet yang menarik perhatian dunia luar sehingga keberadaan temajuk mulai diketahui sebagai salah satu daerah perbatasan yang mempunyai pesona kekayaan Alam yang sangat beharga.
Dari berita yang didengar timbul keinginan saya  untuk melakukan perjalanan langsung ke Temajuk. Tapi untuk kesana tidak mungkin bisa pergi sendiri, selain belum pernah juga belum tau jalannya. Selang beberapa lama, dari salah seorang teman, saya mendapat kabar bahwa Asrama Mahasiswa Kab. Sambas yang pernah menjadi tempat tinggal saya dulu, akan mengadakan kunjungan kegiatan Bakti Mahasiswa ke Temajuk. Kesempatan tersebut tidak saya sia-siakan, saya pun bergabung bersama mereka.
Perjalanan kami ke Temajuk menggunakan sepeda motor, berangkat dari Pontianak jam lima subuh tepatnya ba’da solat subuh dan sampai di Temajuk jam 9 malam. Perjalanan tersebut tidak kami lalui sekali jalan namun dengan beberapa kali berhenti untuk beristirahat. Selama perjalanan terutama ketika melalui jalan daerah Paloh sampai Temajuk, perjalanan mulai menantang karena jalannya sebagian masih jalan tanah yang mana apabila musim hujan becek dan berlumpur dan kalau musim panas berdebu yang menyesakkan nafas. Selain itu perjalanan juga harus melewati beberapa jembatan yang tebuat dari batang kayu bulat yang mana jika ban motor terpeleset sedikit akan terperosok kecelah kayu jembatan.
Tantangan lain yang harus kami hadapi selama perjalanan kesana yaitu melalui jalan pasir yang mana karena perjalanan waktu itu musim panas sehingga pasirnya kering dan gembur yang jaraknya lumanyan panjang. Seperti yang kita tahu, bermotor dijalan Aspal atau semen berbeda dangan bermotor diatas pasir yang gembur yang sangat sulit menjaga keseimbangan dan perlu teknik khusus untuk bisa melaluinya. Kami sempat beberapa kali hampir terjatuh karena tidak biasa melalui jalan berpasir seperti itu. Dalam kondisi tersebut ada orang barbaik hati mangajari kami teknik bermotor diatas pasir yang gembur. Kami pun menuruti apa yang diajarkan. Tanpa pantang menyerah kami terus mencoba untuk melanjutkan perjalanan, walaupun rintangan demi rintangan menghadang tapi tidak sedikitpun melemahkan semangat kami untuk sampai ke tempat tujuan.
Selang beberapa jam melalui jalan pasir, malam pun tiba. Perjalanan harus kami teruskan walaupun sudah malam. Perjalanan malam hari, tantangan baru timbul yaitu Kegelapan. Karena perjalan melalui jalan baru yang merentasi hutan, disepanjang jalan tidak ada rumah penduduk dan penerangan selain lampu motor. Suasana gelap dan sunyi menyelimuti perjalanan kami. Rasa takut dan khawatir sedikit hinggap dihati, namun karena bersama ramai teman-teman, perasaan tersebut jadi terkalahkan.
Beberapa jam kemudian, perjalanan kami  pun hampir sampai. Kelelahan bercampur rasa senang perjalanan kami teruskan. Sedikit demi sedikit, rumah penduduk mulai kami temui. Dengan ramah mereka menyapa kami dan menunjukkan arah tempat yang kami tuju yaitu rumah kepala Dusun Camar Bulan Desa Temajuk. Setelah sampai dirumah Kepala Dusun kami disambut dengan suka cita. Karena hari sudah agak malam, tanpa panjang lebar, kami pun langsung dibawa kerumah tempat menginap yang letaknya tidak jauh dari rumah Pak Kadus
Sepanjang malam kami manfaatkan untuk beristirahat menyiapkan tenaga untuk esok hari. Karena rasa lelah dan keletihan kami tidur dengan nyenyak dan tak terbangun sebentarpun. Malam berlalu muncullah pagi. Lantunan azan subuh terdengar membangunkan kami. Dengan semangat salah seorang teman membangunkan teman-teman yang lain untuk solat subuh berjamaah. Setelah solat, kami duduk santai diteras rumah sambil menunggu matahari terbit.
Karena letak rumah tempat kami menginap dekat pantai, kesempatan tersebut tidak kami sia-siakan untuk menyaksikan “SUNRISE”. Kami pun beramai-ramai menuju pantai. Waaaahhhh......senangnya rasa hati bisa menyaksikan keindahan alam didaerah sendiri. Mungkin selama ini, yang kita tau dan terkenal keindahan alam itu hanya di bali, ternyata sangkaan tersebut tidak sepenuhnya benar, karena daerah kita sendiri juga mempunyai yang seperti itu. I love my country
Video Perjalanan ke Temajuk
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan baik